Tahun yang Berbeda dalam Ritual Masyarakat Islam di Indonesia

Nuansa ibadah tahunan masyarakat Islam di seluruh dunia sedang berlangsung. Pasca berakhirnya situasi pandemi Covid-19 dan digantikan dengan status endemi, masyarakat dapat menikmati segala agenda tahunan yang hanya dapat dijalankan dalam satu bulan saja.


Gemerlap untuk melaksanakan buka puasa bersama (bukber) sudah dapat terlihat, bahkan jauh sebelum itu datang. Kesulitan menjalankan agenda itu dalam tiga edisi terakhir mengakibatkan antusiasme untuk melakukan bukber seperti menjadi sebuah agenda wajib. Berbagai gerai juga sudah mulai mengiklankan sajian-sajian khusus dalam menyambut bulan suci Ramadhan.

Tak hanya sampai disitu, salah satu masjid di Kotabaru Yogyakarta bahkan sudah merilis sajian untuk berbuka puasa secara gratis selama satu bulan penuh. Ini menunjukkan agenda tahunan akan disambut dengan nuansa yang berbeda, penuh kehangatan, dan sukacita. Selain itu, menjadi sebuah stimulus ekonomi terutama bagi masyarakat yang khusus memperjualbelikan dagangannya pada bulan Ramadhan. 

Agenda Buka Bersama Menjadi Sebuah Hal Wajib

Terjadinya pandemi dalam kurun tiga tahun menyebabkan banyak pihak kesulitan dalam mengagendakan buka bersama. Esensi ber silaturahmi secara on the spot sekejap hilang, dan menimbulkan efek domino bagi berbagai pihak. 

Seperti saling curhat ataupun perbincangan mengenai rutinitas selama Ramadhan, shock effect selama Ramadhan, hingga adu gengsi dalam agenda bukber. Mengingat sulitnya bertemu di hari kerja sehingga agenda bukber seakan menjadi ajang pelepas rindu. Meskipun tidak sedikit agenda ini dijadikan sebagai ajang promosi kehidupan.

Alhasil meskipun gemerlap buka bersama seakan dinantikan, tidak sedikit juga pihak yang ingin melewatkan agenda ini. Terutama mereka yang memiliki teman dengan kondisi lebih mapan. Pemilihan tempat yang dianggap terlalu mahal di kantong, hingga saat sudah bertemu malah asyik dengan agendanya tersendiri, seperti bermain gadget ataupun memamerkan kesibukannya dalam bekerja.

Meskipun begitu, nyatanya agenda ini seakan menjadi sebuah angin segar bagi sebagian besar anak rantau. Mengapa tidak? Bagi yang saat ini jauh dari keluarga buka bersama dengan teman seolah menjadi obat dan pelepas rindu karena jauh dari rumah.

Animo Mudik Akan Kembali Hidup

Belum memasuki bulan suci Ramadhan, hawa mudik sudah terasa. Melalui sosial media salah satunya TikTok, menunjukkan sebagian masyarakat mengalami kesulitan dalam memesan tiket transportasi kereta api. Seperti pemilik akun  @sabila_putry yang mengalami kesulitan untuk mudik dari Jakarta menuju Purwokerto, sebab harus berjuang war ticket dengan calon pemudik lain.

(Sumber: Tiktok @sabila_putry)

Tidak hanya dalam memilih jenis kereta api, pemilihan kursi, hingga pembayaran sempat mengalami kendala. Tingginya animo masyarakat dalam menyambut hari raya Idul Fitri tahun 2023 menyebabkan tiket kereta api dengan cepat terjual habis. Melalui keterangannya dalam video itu, ia sudah berjuang dari jam 2 pagi dan baru berhasil mendapatkan tiket pukul 4 pagi.

Senada dengan akun @driya28j1 untuk mendapatkan tiket mudik dari Cirebon menuju Cepu perlu usaha yang tidak mudah. Dalam unggahan videonya menunjukkan untuk memperoleh tiket, dirinya rela berebut tiket dari pukul 12 malam dan berhasil meraih tiket sekitar pukul 2 pagi.

(Sumber: TikTok @driya28j1)

Besarnya animo sebagian masyarakat dalam berburu tiket kereta api, tidak jarang menyebabkan aplikasi KAI Access mengalami kendala. Berulang kali ditemukan hal serupa tidak hanya satu dua penumpang. Akibatnya tidak sedikit dari masyarakat harus rela bersabar dan berjuang dalam meraih tiket sebagai sarana transportasi hari raya.

Mudik Gratis Sebagai Angin Segar Masyarakat

Pasca berakhirnya pandemi Covid-19 dan ekonomi sedang berusaha untuk pulih, informasi mengenai mudik gratis menjadi sebuah jalan bagi sebagian masyarakat. Pemberlakuan kembali agenda mudik gratis oleh berbagai pihak. Sontak informasi mengenai agenda itu menjadi ramai di media sosial.

Persyaratan yang terbilang mudah dan dilakukan secara daring mempermudah masyarakat dalam berpartisipasi. Lembaga-lembaga yang mengadakan mudik gratis seperti: BUMN, Kemenhub, Pemprov Jawa Tengah, dan lain sebagainya. 

Melalui salah satu postingan Instagram @pt_jasaraharja menginfokan pendaftaran mudik gratis bersama BUMN sudah dibuka sejak 15 Maret 2023. Sayangnya beberapa kendala dijumpai dalam pendaftarannya. Seperti komentar @hanifanurjatiMau lengkapi data diri gabisa, padahal data udah benar semua, gimana ya?” 

Senada dengan komentar @_lellaa2Min, sudah daftar akun tetapi saat hendak memesan tiketnya tidak bisa login, kenapa ya? Kemarin saya mau pesan, tulisannya pendaftaran tutup lalu sekarang harus mengaktifkan javascript, engga paham Min bagaimana ini?

Banyaknya keluhan yang dirasakan oleh masyarakat menandakan perlu adanya pembenahan dalam pendaftaran peserta mudik gratis. Sosialisasi yang lebih masif juga seyogyanya harus lebih cepat dan menjangkau segala lapisan masyarakat. Selain itu, penyederhanaan syarat juga dapat menjadi sebuah solusi untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat.

Harga Tiket Sudah Mengalami Kenaikan

Mendekati hari raya tentu kenaikan harga akan semakin menjadi-jadi. Terlebih sudah ludesnya tiket kereta api dengan tarif yang murah, menjadi salah satu penyebab tingginya sebagian calon pemudik memilih moda transportasi bus.

Tarif bus yang terbilang memiliki kemiripan dengan tarif kereta api, bahkan berbagai PO bus menawarkan berbagai fasilitas menarik yang jauh lebih baik ketimbang kereta eksekutif. Bandingkan saja, saat ini tarif kereta eksekutif Jakarta menuju Yogyakarta yang tersedia dimulai dari tarif Rp 420.000,00 berbeda dengan tarif bus yang dimulai dari Rp 300.000,00.

Seperti salah satu PO Bus yang menawarkan tarif di rentang harga Rp 370.000,00. Dengan harga itu penumpang dimanjakan bis yang menggunakan mesin Scania, dengan karoseri Adi Putro. Belum lagi disediakan gratis makan 1x, port usb dan port charger, bantal, selimut, hingga sandaran kaki. 

Melihat hal itu, tentu jika dibandingkan dengan kereta melalui tarif yang serupa perlu diperhatikan apakah mendapatkan fasilitas yang serupa atau tidak? Alhasil tidak sedikit sebagian calon pemudik memilih menggunakan moda transportasi bus ketimbang moda transportasi lain.

Sungguh menarik melihat perayaan tahun ini, dengan pelonggaran protokol kesehatan Covid-19 menjadikan tahun ini seakan menjadi dahaga dari tiga tahun duka. Kesedihan tidak dapat berkumpul bersama, dan seolah menjadi hal yang sulit terwujud terulang kembali. Menjadikan edisi ini akan menjadi tahun yang penuh suka cita bagi masyarakat.


Penulis: Wisnu Yogi Firdaus

Editor: Sava Aisah Putri


Komentar