Makna Sumpah Pemuda Bagi Generasi Milenia



Kuntowijoyo (1999: 16-20) menyatakan bahwa sejarah sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi di masa lalu merupakan satu hal. Makna serta interpretasi terhadap peristiwa sejarah tersebut merupakan hal lain lagi. Artinya pernyataan pertama mengungkapkan bahwa kenyataan suatu peristiwa sejarah bersifat objektif dan hanya terjadi sekali, sedangkan pernyataan kedua merupakan kenyataan subjektif dan dapat diproduksi atau direproduksi untuk kepentingan pendidikan dalam arti yang luas. Pernyataan tersebut tentunya relevan jika dikaitkan ke dalam pembahasan mengenai Sumpah Pemuda yang dinilai sebagai peristiwa penting bagi bangsa Indonesia.

Sumpah Pemuda merupakan keputusan yang didapatkan atas pelaksanaan Kongres Pemuda Kedua yang digagas oleh Persatuan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) dan dihadiri oleh organisasi-organisasi Pemuda Indonesia pada saat itu. Kongres Pemuda Kedua ini diselenggarakan dua hari, yakni pada 27-28 Oktober 1928 di Batavia (sekarang Jakarta). Uniknya menurut Keith Foulcher menyatakan bahwa selama berjalannya kongres, proses perdebatan berlangsung lebih banyak menggunakan Bahasa Belanda daripada Bahasa Indonesia (Foulcher, 2000: 4-17). Berdasarkan perdebatan-perdebatan tersebutlah kemudian di rumuskan sebuah Sumpah Pemuda yang berbunyi, “Kami putra dan putri Indonesia: (1) mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia; (2) mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; dan (3) menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”.

Namun ternyata, ketika peristiwa Sumpah Pemuda terjadi, tidak banyak media massa di Indonesia yang memuatnya sebagai berita dengan kategori yang signifikan dan penting. Atau dengan kata lain, pada zamannya peristiwa Sumpah Pemuda tidaknya dianggap sebagai kejadian yang luar biasa. Barulah pada tahun setelahnya yakni sekitar tahun 1950 dan 1960-an sumpah pemuda dinilai menjadi penting dan bermakna. Hal tersebut tentunya harus terus berlanjut hingga saat ini. Sudah seharusnya hari Sumpah Pemuda dimaknai dengan khidmat oleh seluruh kalangan masyarakat Indonesia, terutama bagi para pelajar yang dianggap sebagai wajah masa depan bangsa. Tentunya dalam proses memaknai Sumpah Pemuda ini tidak hanya dilakukan dengan direnungkan saja, akan tetapi diperlukan adanya tindakan yang positif agar apa yang diperjuangkan oleh pemuda dahulu dapat terus dipertahankan sampai nanti. Maka dari itu, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan poleh pemuda atau pelajar milenial untuk memaknai Sumpah Pemuda, yakni:

Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, seperti yang telah kita ketahui saat ini banyak sekali ditemukan bahasa-bahasa gaul yang digunakan untuk berkomunikasi setiap hari. Dimana dengan kebiasaan penggunaan bahasa gaul tersebut, pemuda Indonesia menjadi tidak terbiasa untuk berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar. Hal tersebut tentunya menimbulkan keprihatinan yang mendalam mengingat bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi negara. Maka dari itu, mulai sekarang sudah sepantasnya para pemuda Indonesia untuk bangga mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, dengan demikian bahasa Indonesia akan tetap lestari.

Menggunakan produk dalam negeri, adanya globalisasi juga berpengaruh terhadap kemudahan masuknya produk-produk luar negeri ke Indonesia. Karena hal tersebutlah banyak pemuda Indonesia yang lebih tertarik untuk menggunakan produk luar negeri yang dinilai memiliki kualitas lebih bagus. Padahal kenyataanya ada banyak produk dalam negeri yang juga memiliki kualitas yang bagus dengan harga yang terjangkau. Maka dari itu, sebagai bentuk memaknai Sumpah Pemuda, sudah seharusnya pemuda Indonesia lebih menghargai dan lebih sering memakai produk-produk dalam negeri sebagai salah satu bentuk cinta terhadap tanah air.

Berdasarkan dua contoh di atas, sudah sepantasnya kita sebagai generasi penerus bangsa untuk terus memaknai Sumpah Pemuda. Mengingat banyaknya perjuangan yang dilakukan oleh pemuda-pemuda terdahulu untuk membentuk bangsa Indonesia untuk dapat berdiri seperti saat ini.

 

Oleh: Sava Aisyah Putri

Tim Redaksi Sanskerta Online 2022 HMIS UNY

Sumber Referensi:

M, Marsha. 2020. “Memaknai Sumpah Pemuda bagi Pelajar di Era Milenial” diakses dari http://lpmedentsundip.com/memaknai-sumpah-pemuda-bagi-pelajar-di-era-milenial/ pada 28 Oktober 2022 pukul 10.46.

Suwirta, A. (2015). Memaknai Peristiwa Sumpah Pemuda dan Revolusi Kemerdekaan Indonesia dalam Perspektif Pendidikan. SIPATAHOENAN, 1(1).


Komentar