Penulis: Arif I. Ismail
Editor: Azizatul Hafidhoh
Starting Line-up pemain Athletico Bilbao sebelum pertandingan pada tahun 1990. (sumber: Todocolecction.com) |
Pengaruh Inggris yang paling terasa adalah soal kostum.
Kehadiran warga Inggris Utara membuat kostum Athletic berwarna putih-biru.
Lalu, pada 1910, salah seorang official dan pemain pergi ke Inggris. Mereka
ditugaskan untuk membeli kostum baru. Lalu, sampailah perwakilan klub Bilbao di
Southampton, yang berada di Inggris Selatan. Di Southampton tersebut, mereka menemukan
kostum merah dan putih. mereka berpikir kostum tersebut mirip dengan warna bendera Basque Country. Mereka pun membeli kostum
tersebut dan sejak 1910 kostum tersebut menjadi identitas klub Atletic Bilbao hingga sekarang.
Ikurriña, bendera negara bagian Basque yang menjadi tempat klub Atletic Bilbao. (Sumber: reddit.com) |
Teguh Menggunakan Pemain Berdarah Basque untuk Menjaga Talenta Lokal
Athletic Bilbao barangkali tak jauh berbeda dengan Barcelona. Keduanya menjadi ciri dua wilayah; Athletic untuk Basque dan Barcelona untuk Catalonia. Keduanya pun bukan daerah yang dikuasai penguasa saat era Jenderal Franco berkuasa. Keduanya memiliki semangat yang kuat untuk lepas dari Kerajaan Spanyol.
Sejak 1912, atau sembilan tahun setelah didirikan, Athletic Bilbao telah membuat kebijakan resmi mereka, yang pada intinya adalah only for the Basque. Dengan kata lain, hanya pemain keturunan Basque yang diizinkan bermain untuk klub tersebut. Meskipun tradisi ini cukup unik di dunia sepakbola, hal itu tidak menghentikan Athletic menjadi klub hebat.
Aturan Cantera adalah alasan mengapa Athletic selalu menggunakan pemain binaan atau pemain dari Basque. Istilah Cantera merujuk pada wilayah geografis di mana klub tersebut berasal. Keuntungan dari aturan ini adalah pasokan pemain untuk tim nasional Spanyol. Cantera menjadi salah satu alasan mengapa Athletic jarang mengalami krisis finansial.
Dengan memakai pemain lokal, bisa menghemat pengeluaran. Klub tidak perlu mengeluarkan uang untuk mentransfer pemain dari klub atau negara lain. Mereka tinggal mencari pemain berbakat di akademi. Mulai dari Andoni Zubizarreta, Bixante Lizarzu, Aritz Aduriz, hingga Aymeric Laporte dan Kepa Arrizabalaga, Athletic Bilbao seperti tak pernah kehabisan talenta. Padahal, mereka merupakan kesebelasan eksklusif.
Walau ada yang mengatakan kebijakan ini merupakan diskriminasi terhadap non-Basque, Athletic tak bergeming. Kebijakan yang sudah berjalan sejak 1919 tidak tergoyahkan. Isu diskriminasi juga secara perlahan dijawab oleh Athletic dengan prestasi dan tak pernah absen menyumbangkan pemainnya untuk ambil bagian di Tim Nasional Spanyol.
Menurut Hukum Hak Asasi Manusia yang digunakan di Eropa, setiap institusi dilarang untuk melakukan diskriminasi. Athletic Bilbao yang hanya mengizinkan pemain kelahiran daerah Basque untuk membela tim mereka seperti melanggar hal itu. Athletic Club bukan melakukan diskriminasi dengan peraturan mereka. Melainkan menjaga talenta lokal mendapatkan tempat di tim utama dan mewujudkan mimpi mereka menjadi pesepakbola.
Penulis: Arif Ikhromsyah Ismail
*Penulis merupakan mahasiswa Ilmu Sejarah Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2019
Sumber:
Adrianus Eduard, 2019. Memahami Athletic Bilbao Yang Keras Kepala. Artikel ligalaga.id
Ball, Phil, 2001. Morbo: The Story of Spanish Football. London: WSC Books Ltd
Edgerton, Paul, 2009. William Garbutt. The Father of Italian Football. Cheltenham: Sportsbooks Ltd
Frasetya Vady Aditya, 2014. Athletic Bilbao dan Keteguhan Memakai Pemain Lokal. Artikel panditfootball.id
__________________, 2016. Ada Inggris di Balik Kostum Athletic Bilbao. Artikel panditfootball.id
Lowe, Sid, 2006. Are Bilbao about to bow out?. Artikel theguardian.com
Sandy Firdaus, 2016. Athletic Bilbao dan Total Transfer Bernilai 0 Euro. Artikel Panditfootball.id
Komentar
Posting Komentar