Potret pembukaan acara Pameran Kewirausahaan Ilmu Sejarah, Senin (29/4/2019) |
YOGYAKARTA - Suasana tertib, aman, dan lancar mengiringi Pameran Kewirausahaan Ilmu Sejarah, Senin (29/4/2019). Sebanyak 12 stand meramaikan Selasar Taman Ganesha, Fakultas Ilmu Sosial (FIS) Universitas Negeri Yogyakarta, dengan variasi produk yang berbeda.
Acara yang rutin diadakan tiap tahun ini, diawali dengan sambutan dari Ketua Program Studi Ilmu Sejarah, HY Agus Murdiyastomo. Lalu, dilanjutkan oleh sambutan Fajar Rintoro selaku Ketua Pelaksana Display Pameran Kewirausahaan Ilmu Sejarah 2018. Kehadiran pengunjung selama berlangsungnya acara relatif ramai. Kadangkala beberapa stand ingar oleh pengunjung, meskipun di jam-jam tertentu terlihat berkurang.
Pujian turut hadir dari salah satu pengunjung, Dinda Netralia Tentrami (20). “Keren sih tahun ini, kompak. Dari produknya bermacam-macam--beraneka ragam” sanjungnya. Perempuan berhijab ini juga berpesan untuk Angkatan Ilmu Sejarah 2018 agar tetap menjaga kekompakan dan semangat.
Meskipun demikian, acara yang dimulai pukul 09.10 WIB tersebut, bukanlah tanpa hambatan. Hal ini disoroti oleh Ketua Angkatan Ilmu Sejarah 2018, Manuayasa Mahendra. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Sanskerta, Pria ini melihat beberapa persoalan teknis yang mendekap dibalik kesuksesan pameran ini. “Terbatasnya tempat (untuk membuka stand-red) di FIS, jadi agak sulit kalau mau dikembangkan (dengan-red) hiburan.”
Lebih jauh, sang Ketua Angkatan menyatakan kesuksesan pameran kali ini, ialah sebagai perbaikan atas kekurangan tahun lalu. “Walaupun (tahun lalu-red) meriah, tapi interaksi antar pedagang sama pembeli masih belum maksimal. Nah dari sini kita ingin lebih, itulah alasan kita memilih Selasar Ganesha ini.” tuturnya
Sebelum lepas petang tepatnya pukul 14.58 WIB, Sanskerta sempat pula mewawancarai Fajar Rintoro disela-sela akhir acara. Ia menyampaikan terimakasih kepada teman-teman Ilmu Sejarah 2018 dalam rangkaian acara ini. “Terimakasih sekali untuk teman-teman yang sudah aktif. Disinilah kita semua merasa diterima” ucapnya lugas menutup wawancara.
Reporter: Agus Widi dan Azizatul Hafidah
Editor: Rachmad Ganta Semendawai
Komentar
Posting Komentar