IRONI




I   R   O   N   I
 oleh: Ayu Nabila

Pagi hari,
aku menyaksikan anak-anak membalikan telapak tangan
Memenuhi tiap pinggir jalan
Demi beberapa recehan
Atau nasi bungkus rasa belas kasihan

Siang hari,
aku terbelalak melongok
Melihat para manula yang terseok
Menadahkan batok
Demi menyambung hidup tuk hari esok

Sore hari,
aku mendengar rakyat kecil meronta
Meringis terbata-bata
Mengais tangis penuh derita
Merenungi harga-harga yang kian membabi buta

Malam hari,
aku menatap Pertiwi penuh sedu sedan
Meratapi negeri yang memalukan
Berkat para penguasanya yang cacat kemanusian

Mereka bersembunyi dibalik dasi
Dengan mengatasnamakan gengsi
Menebar asa dan janji penuh manipulasi
Memakai barang-barang rasa korupsi
Minyak wangi bau kolusi

Sepanjang hari; di negeri ini
Pendidikan angkuh pada pelosok
Pelit pada kaum jelata
Ramah pada kaum berharta
Terbuka lebar bagi penguasa

Di Ibu Pertiwi ini,
rakyatnya pandai mengkritisi
Mengatasnamakan kebebasan berekspresi
Tanpa memberi solusi
Atau aksi nyata yang membenahi

Di Indonesia ini,
pemenang yang bikin aturan!
Pecundang yang melaksanakan!
Berani berontak segera disingkirkan!
Meneriaki pemerintahan dilenyapkan!

Djelang senDja
Jogja, 03.05.17

(Juara I Lomba Puisi HUT Ilmu Sejarah ke-14)

Komentar

Posting Komentar