Tanah itu
Aku terbangun
Dengan perasaan
seperti lumba-lumba sirkus
Kemudian keluar kamar
Aku lemihat tanah
lapang dibelakang warung itu
Seorang kakek
meletakkan satu bata kemudian pergi
Akupun menjalani
hariku seperti biasa
Berfikir bagai
lumba-lumba sirkus
Hari demi hari saat
aku keluar kamar
Aku menyempatkan
unutk melihat sang kakek
Menaruh bata kemudia
pergi
Aku juga pergi dan
menjalankan hariku
Menambah pengetahuan,
bertemu orang-orang
Menyelesaikan acara,
membaca, ke kelas, ke sekre
Dan kembali ke kos
Aku mulai menyibukkan
diri
Dan akhirnya
tersibukkan
Akupun mulai jenuh
dengan semua ini
Entah sudah berapa
lama aku melakukan ini
Dan tak pernah
melihat sang kakek
Karena aku harus
menyelesaikan
Kesibukanku yang akan
terus menyibukanku
Pagi itu aku
terbangun oleh suara alaram di kamar sebelah
Akupaun menyempatkan
untuk meluhat sang kakek
Dan aku melihat dia seperti
biasa meletakkan satu bata kemudian pergi
Aku terperanga
melihat tanah yang kosong itu
Sekarnag sudah
menjadi bangunan dua lantai
Dengan beberapa
lubang jendela dan pintu yang belum terpasang
Karya : LRK
Komentar
Posting Komentar