Jengkol dan Bunga

Jengkol dan Bunga
Pohon jengkol yang berada dipinggir makam
Mengagumi bunga yang berada ditengah makam
Yang berdiri sendiri, dengan keagungan yang membuat rumput liar layu didekatnya

Jengkol sudah mengaguminya sejak pertama kali bunga itu tumbuh ditengah makam
Dia selalu mengawasinya, melihatnya, dan hanya bisa menatapnya terus
Bahkan sang waktu mati ketika ia menatapnya

Hari demi hari berlalu
Bulan dan matahari yang selalu berganti
Tak menghentikannya menatapnya
Melihatnya ketika diterpa kemarau,
Tertimpa hujan dan dia marah
Pada dirinya yang hanya sebatang kayu
Jengkol dengn daun jengkol dan buah jengkol

Suatu malm ketika bulan memancarkan cahayanya
Dia mencoba menebak pikiran bunga
Perhatian bunga tidak pernah tertuju padanya
Dia tahu itu

Dan ketika dia tahu kebenaran itu
Diapun merasa lemah, daun-daunnyamulai berguguran
Dia merasa takbisa berdiri
Sekelilingnya menjadi sunyi
Bulan yang terang serasa tertutup Awan
Dia tak bisa mengendalikan tubuhnya
Dia berusaha tegap
Namun pandangannya sudah redup
Buah jengkol memberi ia nasihat
Namun teinganya terasa tersumbat
Semua indranya serasa mati
Dia akan tumbang
Namun dia tetap mencoba untuk tegar
Semua daunnya hampir layu
Dia membayangkan dirinya
Akan dipotong oleh  penjaga makam
Dia membayangkan betapa enaknya ketika dia tumbang
Namun ia teringat akan sang bunga
Akan perasaanya terhadap bunga bukan sekedar kagum
Akan sakit ynag didapatkannya karena rasa sayangnya terhadap sang bunga
Dia memilih untuk tegar
Karena ia tau
Sang bunga masih sendiri


Karya :LRK

Komentar