Sanskerta Unyil, Representasi Kebudayaan Bangsa



Unyil, Representasi Kebudayaan Bangsa

Apa yang kini tengah berada di tangan anda boleh jadi hanya sejilid kertas yang isinya tidak banyak memengaruhi nilai kuliah. Namun didalam bulletin dengan kemasan yang sederhana ini, tersimpan banyak cerita tentang betapa berharganya sebuah proses belajar. Betapa berharganya kerjasama yang solid serta sikap konsisten yang nyata.
Semangat untuk bisa menghadirkan Sanskerta kembali di bulan ini sudah menyala setelah terbitanya edisi bulan Mei lalu. Namun apa mau dikata, kuliah lagi-lagi menjadi alasan favorit untuk menomorduakan semangat itu. Kini, Sanskerta sudah berhasil terbit juga kendati terlambat hampir sebulan. Ia hadir kembali dengan segala keterbatasan yang dimilikinya. Segala proses itu lalu menghantarkan kami untuk menyajikan  kenangan masa kecil, sebuah program televisi yang menggunakan boneka sebagai penyampai pesan, penyampai cerita yang luar biasa.
Pada decade 1990-an, hadir tokoh Unyil di layar kaca. Ia mengakrabi anak-anak, menyampaikan pesan-pesan moral melalui cerita-cerota yang menarik. Si Unyi lalu ditinggal zaman. Ketika animasi digital benar-benar berkembang di masa kini, Unyil hanya menjadi cerita masa lalu. Masa lalu yang sebenarnya dari sana lah kita bisa belajar mengenai perkembangan seni pertunjukan boneka yang dikemas dalam acara televisi, agar bisa lebih universal.
Ada sosok…. Di rubrik tokoh. Darinyalah lahir karakter Unyil yang menggemaskan. Siapa sangka kreativitasnya lalu menghantarkan tayangan si Unyil jadi idola di masanya.
Tak hanya bicara soal kenangan masa kecil ini, pada rubrik resensi sudah kami siapkan bacaan menarik tentang sejarah Timor Leste. Di dalamnya terangkum perjalanan negara yang pernah menjadi bagian dari Negara Indonesia. dengan perspektif yang berbeda, sudah selayaknya kita menyikapi sejarah Timor Leste sebagai bagian dari sejarah panjang Indonesia dengan bijak.
Akhir kata, selamat menikmati Sanskerta edisi bulan ini. Jelajahilah waktu dan peradaban dengan belajar sejarah secara bijak. Perbedaan pendapat tentu merupakan hal lumrah. Oleh karena itu sangat kami harapkan kritik dan sarannya untuk Sanskerta yang lebih baik. 

DOWNLOAD SANSKERTA PDF

Hargailah karya orang lain, jika mengutip dimohon mencantumkan sumber.  

 

Komentar