Sanskerta Menelusuri Landasan Kereta Api
Salam literasi!
kembali sanskertahadir menyapa pembaca, sebab hampir 2
bulan edisi reguler tidak terbit karena masalah klasik mengoordinasi manusia. kami
sadari, keterlambatan merupakan hal yang tidak layak terjadi. Terutama dalam
takaran mahasiswa yang sejatinya paham betul soal waktu dan manajemennya. Akan
tetapi, hal mendasar inilah yang lagi sanskertacoba perbaiki.
kami teringat akan koordinasi di tiap pengerjaan ini yang sedikit
lucu, lantaran nyambi kuliah sehingga membikin sibuk itu terbelah. Sehingga
kalau bertemu dengan salah satu, akan ada rasa yang tidak seperti biasa, beban
-tugas belum rampung. Juga tidak jarang di antara kami yang berusaha sembunyi,
mencoba supaya sebentar saja tidak membahasnya. Belajar dengan keadaan yang serba mudah ternyata menjadi godaan
tersendiri. Terutama mengenai sarana prasarana yang sudah menunjang, tetapi
kalah dengan penyakit akut, -malas. Sedang jumlah mahasiswa yang pandai bicara
lumayan banyak, maka terasa sayang ketika tidak bisa memanfaatkan kemudahan
belajar seperti sekarang.
Wadah menulis tersebar di mana-mana. Tanpa seleksi
pun tidak jadi soal. Di edisi kali
ini, sanskertacoba merekonstruksi sejarah perkeretaapian di Indonesia. Bagaimana
perkembangannya dari waktu ke waktu,
serta pengaruh negara penjajah, yaitu Belanda. kita semua paham, kereta api bukan barang
yang bisa dikesampingkan mengenai sejarahnya. Di sana tersimpan banyak riwayat,
gambaran sederhana mengenai keadaan bangsa Indonesia. Sebagai peninggalan yang manfaatnya
masih sangat terasa hingga sekarang, bahkan menjadi sesuatu yang selalu menarik
untuk dibincang. Selain itu, tentu kita semua pernah menggunakannyaapalagi di musim mudik menjelang lebaran
idul fitri saat ini, pastilah kereta api menjadi salah satu alat transportasi
yang banyak dilirik. Sehingga sangat menyenangkan ketika kita mencoba memahami lebih
dalam salah satu barang bersejarah itu.
Begitu juga dengan tokoh yang memiliki
sangkut paut dengan perkembangan kereta api, sanskertacoba mengenalinya secara mendalam,
yaitu George Stephenson. Ia merupakan seorang yang awalnya bekerja sebagai
penggembala sapi, yang kemudian ikut ayahnya yang bekerja di pertambangan.
Lambat laun ia dinaikkan pangkatnya menjadi kepala mesin uap. Sambil bekerja,
ia belajar membaca banyak buku yang berkaitan dengan mesin di malam harinya.
Itulah yang membawanya sehingga menjadi sesorang yang memiliki jasa besar dalam
perkembangan perkertaapian dunia. kemudian dalam rubrik intip, barangkali rasa
penasaran kita mengenai lambang negara burung garuda, sedikit terjawab. Sanskerta mencoba mengupas hal-hal yang banyak dipertanyakan.
Dan akhirnya, sanskertaingin menyampaikan pesan Helen keller “Mulailah, dan tugas akan selesai!” Ucapan
terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah meluangkan waktunya
untuk membantu sanskerta.Dalam pengerjaan ini, tentu tidak lepas dari berbagai
macam kekurangan. Sebab di sini merupakan wadah belajar, dan siapapun boleh
menorehkan pemikiran dan kreativitasnya dalam menulis. Soal bagus dan
kesempurnaan merupakan sesuatu yang sedang dalam proses. Di sinilah individu
diuji mengenai “seberapa besar keberanian dan semangat dalam menulis”. Maka
kritik dan keluhan dari pembaca sangat kami harapkan, sebab di sanalah letak
kami bisa belajar. Akhir kata, Selamat menjelajah waktu dan peradaban!
DOWNLOAD SANSKERTA PDF
Hargailah karya orang lain, jika mengutip dimohon mencantumkan sumber.
Komentar
Posting Komentar