Petualangan Musik Keroncong
Salam Historia! Salam Literasi.
Selepas diterbitkannya edisi pertama di tahun ini, kami kian
bersemangat menerbitkan Sanskerta edisi kedua. Jalannya masih tak semulus yang
diharapkan. Tantangan manajemen waktu, menjalani kuliah yang padat sembari menerbitkan
Sanskerta, merupakan tantangan klasik yang masih kami hadapi. Tak lupa kami ucapkan terima kasih pada semua
teman, rekan dan kerabat yang tak henti-hentinya memberikan dukungan dalam segala
hal, demi tetap eksisnya buletin ini. Alhasil, Sanskerta hadir kembali, mencoba
mengisi waktu luang pembaca sekalian demi tercukupinya kebutuhan literasi meski dalam
bentuk yang sangat sederhana.
Sanskerta edisi kedua ini akan mengajak pembaca sekalian
untuk mengingat kembali salah satu jenis musik yang sangat kita kenali namun
sudah jarang diminati. Yaitu musik keroncong, yang dibawa bangsa Portugis
ratusan tahun silam. Keroncong dengan segala keunikannya telah masuk dan hidup
di tengah masyarakat Nusantara sendiri. Rupanya
dalam perkembangannya dalam kurun waktu yang sangat panjang, keroncong tidak
hanya hadir sebagai salah satu aliran musik. Ia tidak hanya menjadi sesuatu
yang bisa didengar untuk keperluan hiburan semata. Keroncong telah berkembang
menjadi instrument yang memengaruhi kehidupan sosial sampai pendidikan dari
orang-orang yang memainkan dan menikmatinya. Bahwasanya musik merupakan bahasa
yang universal, demikian pula keroncong.
Di rubrik tokoh, kami menghadirkan Gesang, Sang Maestro
keroncong yang tersohor. Lagu bengawan Solo ciptaannya menjadi lagu keroncong
yang amat dikenal. Di tengah kian berkurangnya minat pada musik keroncong di
kalangan kaum muda, Gesang tetap berjuang
demi musik keroncong sebagai representasi bangsa ini. Perjuangannya menghadirkan
keroncong sebagai musik yang memiliki kekuatan sendiri, patutlah diapresiasi.
Adapula geliat alas kaki yang kami sajikan di rubrik intip.
Sejarah peradaban manusia telah membuktikan bahwa benda yang sering dianggap
sepele ini merupakan salah satu produk akal pikiran manusia yang luar biasa.
Segala yang bisa kami berikan di Sanskerta edisi kali ini
adalah kerja maksimal yang sudah diupayakan.
Kesalahan merupakan hal yang tak terhindarkan dalam proses ini. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan sangat membantu demi
perkembangan kami ke depannya.
Selamat menjelajahi waktu dan peradaban. Aku menulis maka
aku eksis!
DOWNLOAD SANSKERTA PDF
Hargailah karya orang lain, jika mengutip dimohon mencantumkan sumber.
Komentar
Posting Komentar